Sabtu, 07 April 2012

Mengendus Seberapa Banyak Pengunjung Setia Sebuah Situs, Caranya?

Ada istilah pengunjung lama, pengunjung baru, pengunjung sesaat, serta pengunjung tetap alias pengunjung setia (di dalam ranah website). Termasuk di dunia blogging. Data tentang pengunjung baru bisa sangat mudah kita peroleh dengan melihat statistik yang berhasil direkam/dicatat oleh alat pencatat statistik web. Biasanya tergambar lewat persentase pada data tentang new visitors.

Nah, bagaimana dengan pengunjung setia atau pengunjung tetap? Secara logika, biasanya tergambar lewat data returning-visitors, yaitu data pengunjung yang melakukan kunjungan kembali atau kunjungan ulang. Setahu saya, data tersebut dicatat berdasarkan IP address pengunjung. Nah, masalahnya, yang saya ketahui kebanyakan IP addresss yang beredar di dunia Internet saat ini berupa IP dinamis. Dalam arti, satu alamat IP bisa digunakan oleh banyak pengguna Internet.
Apalagi jika pengguna menggunakan layanan Internet yang bersifat public (tidak private). Setahu saya pula, sebagian besar pengguna Internet saat ini masih menggunakan IP yang bersifat dinamis. Dari fakta ini saja, menurut saya agak sulit untuk mengendus (meraba-raba atau menerka-nerka) persentase jumlah pengunjung tetap atau pengunjung setia sebuah situs web.
Oleh karena satu alamat IP bisa digunakan oleh banyak pengguna, maka data statistik pengunjung baru juga bisa tidak objektif atau tidak akurat. Pun demikian halnya dengan data pengunjung yang kembali melakukan kunjungan ke sebuah situs. Seorang pengguna Internet sangat mungkin melakukan kunjungan rutin (secara berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu) ke sebuah situs web, namun ia menggunakan alamat IP yang berbeda-beda.
Nah, oleh alat pencatat statistik web, bisa jadi malah akan dianggap sebagai pengunjung baru, bukan? Apakah kemudian tidak malah mengaburkan fakta yang sebenarnya? Boleh jadi persentase pengunjung tetap sebuah situs jauh lebih besar dari data returning-visitors yang direkam. Dan sebaliknya, boleh jadi pula data pengunjung barunya tidak sebesar yang terekam. Belum lagi masalah cookie. Jika seorang pengunjung ternyata menghapus cookie pada komputer mereka dan melakukan kunjungan kedua kalinya atau ke sekian kalinya pada sebuah situs, maka bisa jadi akan dianggap sebagai kunjungan baru. Silakan baca ulasan menarik tentang hal ini pada Analytics Basics: Unique Visitors, New vs. Returning Visitors (www.clickz.com).

Lalu, bagaimana mengendus seberapa banyak pengunjung setia sebuah situs web?

Mungkin banyak yang menilai hanya dari jumlah rata-rata komentar yang masuk pada postingan-postingan di situs tersebut, misalnya jika situs itu berupa blog. Lalu kalau begitu, jika rata-rata komentar per postingnya sangat sedikit, berarti jumlah pengunjung setianya sedikit ya? Lalu bagaimana jika ternyata mayoritas pengunjung setianya hanya membaca/menyimak postingan tanpa meninggalkan jejak berupa komentar? Hey, pengunjung setia kan tidak merasa harus selalu meninggalkan jejak berupa komentar.
Nah, hati-hatilah dalam menyimpulkan sesuatu mengenai seberapa banyak pengunjung setia sebuah situs (termasuk blog). Sejatinya, sulit sekali mengendusnya. Jumlah subscriber/pelanggan maupun pengikut (follower) pun kurang bisa menjamin fakta yang sebenarnya tentang kuantitas pengunjung setia.
Alasan lainnya, saya yakin tidak semua pengguna Internet terbiasa mengakses sebuah situs lewat tautan/link dari fasilitas berlangganan. Tentunya ada sebagian yang lebih terbiasa atau lebih suka mengakses secara langsung (dengan cara mengetikkan alamat situs atau URL-nya di bilah alamat pada peramban web).
Jadi, data tentang persentase direct-visitors (kunjungan langsung tanpa perantara situs lain) mungkin bisa kita gunakan sebagai parameter yang lebih objektif untuk mengendus seberapa banyak pengunjung loyal sebuah situs web (termasuk blog). Namun tentu saja tidak bisa menggambarkan fakta yang sebenarnya.
Pertanyaan terakhir, buat apa sih mengetahui atau mengendus seberapa banyak pengunjung setia?
Nah, kalau pertanyaan ini mungkin lebih tepat ditujukan pada rekan-rekan blogger yang merasa penting untuk berusaha mempertahankan pengunjung setia blognya. Kalau mereka merasa penting, tentunya mereka sudah tahu cara paling pas dan paling objektif untuk mengendus seberapa banyak jumlah pengunjung loyal sebuah situs.
Namun saya berharap jawaban mereka bukan berupa dari rata-rata jumlah komentar yang masuk :) Kenapa? Alasan/sanggahannya sudah saya tuliskan di postingan ini.

0 komentar:

Posting Komentar